Memasak merupakan salah satu skill yang wajib dimiliki oleh para pecinta hiking. Wajib karena di alam liar kesenian kuliner menjadi prioritas agar cita rasa masakan tetap memberikan kenyaman pada kegiatan outdoor yang kita jalani. Terkadang teknik memasak nasi kita hanya sekedar merebus beras hingga empuk namun tidak matang secara merata bahkan menyisakan kerak. Oleh karenanya, saya akan mengulas lebih jelas tentang tehnik memasak nasi menggunakan nesting dan peralatan sederhana lainnya.

Pertama-tama yang harus kita siapkan adalah perlengkapan untuk memasak. Yang harus kita siapkan adalah nesting, kompor (fuel, spirtus, Parafin, kayu bakar, dll), sendok untuk mengaduk, dan tutup nesting. Untuk kejelasan dari perlengkapan-perlengkapan diatas kalian bisa tinjau disini. Yang kedua adalah mengetahui takaran beras. Untuk porsi satu orang diperkirakan sekitar setengah gelas air mineral dan untuk perbandingan beras dan airnya adalah 1:2 (1 gelas air untuk 2 gelas beras). Dan yang terakhir adalah kesabaran dan ketlatenan untuk ngopeni alias menjaga sampai nasi benar-benar matang dan pulen.

Oke sekarang kita masuk di seni memasaknya:

1. Bersihkan beras dengan air agar terjaga kebersihannya, ya selayaknya mebersihkan beras pada umumnya lah, kemudian ulangi 3-4 kali..

2. Proses selanjutnya, panaskan air sebanyak takaran seperti yang sudah saya bahas diatas dengan nesting menggunakan api besar. Ingat, cukup sampai panas jangan sampai mendidih. Terkadang proses ini yang sering dilewatkan oleh temen-temen hikers.

3. Masukkan beras yang sudah ditakar tadi kedalam air yang sudah panas, tutup dengan penutup nesting, lalu masak menggunakan api sedang dan tunggu hingga mendidih. Proses ini harus bener-bener dijaga alias jangan ditinggal kemana-mana, seringnya proses inilah yang mengakibatkan nasi berkerak karena terlalu lama.

4. Setelah mendidih kecilkan api dan adu-aduk, fungsinya agar air meresap merata ke beras.

5. Tutup nesting dan berikan pemberat di atasnya agar uap air yang keluar tetap stabil (tapi jangan sampe tertutup rapat agar uap masih bisa keluar, kayak rice cooker gitu deh).

6. Tunggu sekitar 10-15 menit hingga nasi benar-benar matang dan pulen. Jangan terlalu sering membuka penutup nesting, namun tetap pantau nasi tersebut dan pastikan jangan sampai gosong.

7. Setelah masak, buka penutup nesting dan aduk-aduk lagi dan diamkan beberapa menit agar nasi tidak basah (seperti tekstur saat kita memasak nasi dengan rice cooker).

8. Kemudian selamat menikmati nasi yang anda masak dengan penuh perjuangan.


Nah sobat, dengan begitu mengikuti tips dan trik tersebut dijamin anda akan merasakan nasi yang sama enaknya ketika makan di warung Padang :D. Demikian tips memasak nasi digunung dengan peralatan sederhana disaat anda melaksanakan kegiatan outdoor. Semoga bermafaat, jangan lupa comentarnya ya gan.
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia dan tidak akan luput meskipun di alam bebas. Sehingga memasak menjadi kegiatan wajib saat mendaki gunung. Namun tetap saja selain membutuhkan keahlian memasak, kita juga memerlukan perlengkapan memasak yang sesuai agar mempermudah proses memasak kita. Oleh karenannya kita akan bahas sedikit tentang perlengkapan memasak apa saja yang wajib kita bawa dan yang jelas tidak akan memberatkan carrier kita.


Pendakian gunung, bukan hal yang biasa bagi manusia pada umumnya dikarenakan dataran rendah adalah ekosistem manusia secara umum. Namun jika kita pahami makna pendakian, filosofi kehidupan akan banyak kita peroleh. Contohnya saja jika kita kaitkan dengan dunia percintaan,
Terkadang kita sering berfikir, apakah pelangi itu nyata seperti digambarkan oleh majalah-majalah dan media lain. Karena pesona keindahan yang jarang kita temui secara alami. Pelangi sebagai tangga pribadi para bidadari juga menjadi mitos yang penuh dengan estetika berabad-abad lamanya. Penuh dengan kisah romansa, penuh dengan cita-cita, dan penuh perjuangan kehidupan. 

Secara gamblang kita menyebut pelangi adalah kumpulan warna dengan garis melengkung yang muncul setelah hujan atau badai. Namun dalam hal ini, kita akan sedikit mengorek tentang fenomena indah ini.
Bosen nulis artikel mengenahi outdoor, artikel tentang psikologi juga gak papa donk ane Post :D . Oke, hanya sekedar sharing mengenahi ilmu yang saya baca dari internet pula tentang wanita ini sob.
Buat para cowo, tahukah kalian bahwa semua wanita berbohong di beberapa situasi tertentu, dan salah satunya mungkin pasangan kalian.
Terkadang wanita berdusta untuk melindungi perasaannya atau perasaan pasangannya. Motifnya tidak bisa ditebak, tapi apapun kasusnya, beberapa kebohongan lebih sering terjadi pada kasus tertentu. Yok kita lihat apa aja ciri-ciri dan situati dimana wanita berbohong.

Patah tulang, sahabat pasti sudah familiar sekali dengan hal ini. Dengan efek yang mungkin sangat menyiksa batin sahabat-sahabat (gak bisa keluyuran). Apalagi yang kita sering lakukan adalah kegiatan-kegiatan outdoor, dan pata tulang bisa dibilang hal yang sangat beresiko bagi para pencinta kegiatan outdoor, bisa saja dikarenakan medan yang sangat ekstrim dan mungkin karena kecerobohan sahabat. Namun patah tulang juga bisa disebabkan karena penyakit tulang itu sendiri, seperti Osteoporosis, Raktis, dsb. Nah sekarang yang akan kita bahas adalah patah tulang yang diakibatkan kecelakaan dan keteledoran sahabat.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Semeru.jpg
Gunung Semeru, ketinggian 3676 mdpl. dengan puncaknya yang megah bernama Mahameru belum lama ini menjadi perbincangan yang sangat populer. Tanah megah, rumah dewa dengan kawah bernama Jogring Saloka Namun ironi sekali, gunung tertinggi dipulau jawa ini tenar bukan dengan perbincangan  positif, yang awalnya hanya para komunitas Pencinta Alam (PA) dengan misinya, namun menjadi tujuan utama pelancongan para tangan-tangan awam dan jiwa-jiwa nekat. Tanpa adanya memahami makna "Naik Gunung", para pelancong awam ini menjajaki gunung Semeru dengan semena-mena dan tanpa dasar mencintai serta merawat alam. Tragedi ini mencuat setelah dirilisnya film 5 cm dari novel karya Dony Dhirgantoro yang disutradarai Rizal Mantovani pada tanggal 12 Desember 2012. Para penikmat film Indonesia, yang awalnya tidak memiliki dasar Mounteneering bahkan minat untuk mendaki gunung, telah terpukau dengan keadaan alam semeru yang sudah melampaui tahap visualisasi dan dramatisir tingkatan DEWA ini dan akhirnya berbondong-bondong mencapai Mahameru tanpa persiapan yang tepat, bisa dibilang dasarnya hanya dari film.

Belaying adalah proses pengendalian jumlah tali yang tersedia (slang: 'dibayarkan') untuk di daki, sehingga mengurangi seberapa jauh para pendaki bisa turun. Sebagian besar bentuk penggunaan 'Free Climbing' a belayer ('belayer' menunjuk kepada orang yang adalah 'belaying' pendaki).