Terkadang kita sering berfikir, apakah pelangi itu nyata seperti digambarkan oleh majalah-majalah dan media lain. Karena pesona keindahan yang jarang kita temui secara alami. Pelangi sebagai tangga pribadi para bidadari juga menjadi mitos yang penuh dengan estetika berabad-abad lamanya. Penuh dengan kisah romansa, penuh dengan cita-cita, dan penuh perjuangan kehidupan.
Secara gamblang kita menyebut pelangi adalah kumpulan warna dengan garis melengkung yang muncul setelah hujan atau badai. Namun dalam hal ini, kita akan sedikit mengorek tentang fenomena indah ini.
Pelangi membentuk garis-garis warna yang saling sejajar dan terdiri dari tujuh warna yang berbeda; Merah, Oranye, Kuning, Hijau, Biru, Nila, dan Ungu. Tapi Kenapa harus Mejikuhibiniu? Sebenarnya pelangi terbentuk dari biasan sinar mata hari yang terdiri dari tujuh warna (sesuai batas mata manusia) tersebut sehingga menjadi cahaya putih dan memiliki panjang gelombang yang berbeda. Panjang gelombang itulah yang menjadi alasan kenapa pelangi memunculkan garis-garis warna yang sejajar (Spektrum Warna). Sederhananya dari penjelasan diatas adalah perbedaan posisi antara warna merah dan ungu yang berada pada setiap sisi spektrum warna pelangi. Jadi, panjang geombang warna merah berbeda dengan panjang gelombang warna ungu, begitupun dengan warna-warna lainnya.
Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika menembus prisma kaca dan keluar menjadi spektrum warna pelangi.Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air. Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda sesuai dengan warnanya masing-masing. Fenomena ini muncul pada sore hari atau pagi hari setelah hujan atau saat kabut karena biasan sinar matahari terpantul ke atmosfer. Bisa saja terjadi pada siang hari, namun pelangi sulit terlihat karna terpantul langsung kebumi dan kita berada didalamnya.
Pelangi tidak lain adalah busur spektrum warna besar berbentuk lingkaran yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Jadi bisa disimpulkan bahwa pelangi bukanlah setengah lingkaran, namun berbentuk linkaran penuh dan saking besarnya hingga terputus oleh dataran karena keterbatasan penglihatan manusia.
Nah itu sedikit ulasan tentang pelangi, jika ada yang perlu direvisi, saran, maupun kritikan silahkan corat coret di kolom komentar gan. Atau mungkin ada tambahan juga boleh, nanti bisa saya revisi. Mohon kerjasamanya (y)
Nah itu sedikit ulasan tentang pelangi, jika ada yang perlu direvisi, saran, maupun kritikan silahkan corat coret di kolom komentar gan. Atau mungkin ada tambahan juga boleh, nanti bisa saya revisi. Mohon kerjasamanya (y)
(referensi: Internet)
#cakluk
@ubaidLucky
@ubaidLucky
0 komentar:
Post a Comment