Bosen nulis artikel mengenahi outdoor, artikel tentang psikologi juga gak papa donk ane Post :D . Oke, hanya sekedar sharing mengenahi ilmu yang saya baca dari internet pula tentang wanita ini sob.
Buat para cowo, tahukah kalian bahwa semua wanita berbohong di beberapa situasi tertentu, dan salah satunya mungkin pasangan kalian.
Terkadang wanita berdusta untuk melindungi perasaannya atau perasaan pasangannya. Motifnya tidak bisa ditebak, tapi apapun kasusnya, beberapa kebohongan lebih sering terjadi pada kasus tertentu. Yok kita lihat apa aja ciri-ciri dan situati dimana wanita berbohong.

Patah tulang, sahabat pasti sudah familiar sekali dengan hal ini. Dengan efek yang mungkin sangat menyiksa batin sahabat-sahabat (gak bisa keluyuran). Apalagi yang kita sering lakukan adalah kegiatan-kegiatan outdoor, dan pata tulang bisa dibilang hal yang sangat beresiko bagi para pencinta kegiatan outdoor, bisa saja dikarenakan medan yang sangat ekstrim dan mungkin karena kecerobohan sahabat. Namun patah tulang juga bisa disebabkan karena penyakit tulang itu sendiri, seperti Osteoporosis, Raktis, dsb. Nah sekarang yang akan kita bahas adalah patah tulang yang diakibatkan kecelakaan dan keteledoran sahabat.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Semeru.jpg
Gunung Semeru, ketinggian 3676 mdpl. dengan puncaknya yang megah bernama Mahameru belum lama ini menjadi perbincangan yang sangat populer. Tanah megah, rumah dewa dengan kawah bernama Jogring Saloka Namun ironi sekali, gunung tertinggi dipulau jawa ini tenar bukan dengan perbincangan  positif, yang awalnya hanya para komunitas Pencinta Alam (PA) dengan misinya, namun menjadi tujuan utama pelancongan para tangan-tangan awam dan jiwa-jiwa nekat. Tanpa adanya memahami makna "Naik Gunung", para pelancong awam ini menjajaki gunung Semeru dengan semena-mena dan tanpa dasar mencintai serta merawat alam. Tragedi ini mencuat setelah dirilisnya film 5 cm dari novel karya Dony Dhirgantoro yang disutradarai Rizal Mantovani pada tanggal 12 Desember 2012. Para penikmat film Indonesia, yang awalnya tidak memiliki dasar Mounteneering bahkan minat untuk mendaki gunung, telah terpukau dengan keadaan alam semeru yang sudah melampaui tahap visualisasi dan dramatisir tingkatan DEWA ini dan akhirnya berbondong-bondong mencapai Mahameru tanpa persiapan yang tepat, bisa dibilang dasarnya hanya dari film.